In pursuit of a more expressive space
Plafon yang terbentuk dari fabrikasi form yang digantung. Setiap langkah dalam lingkup ruang memberikan arti tersendiri bagi user maupun gerak plafon itu sendiri. Hal ini yang akan menciptakan rasa ruang baru sebagai bentuk pengalaman ruang yang lebih ekspresif dari biasanya.
Konsep dan Fungsi Rancangan
The Value of Human Existence
Ruang yang umumnya ditandai sebagai tempat dengan dinding-dinding pembatas, dalam karya ini ditunjukkan bahwa keberadaan ruang dan rasa ruang dapat dibentuk meski hanya dari sebuah plafon (batas atas). Kehadiran manusia mampu membuat ruang lebih hidup. Hal ini diwujudkan melalui penggunaan sensor manusia sebagai penggerak bidang atas tersebut sehingga tercipta ruang baru yang dinamis.
Logika Desain dan Parameter Penyusun
Desain berupa beban bandul yang dijarakkan dengan satu sama lain, disambung dengan benang menuju satu titik di atas mereka. Satu titik ini akan menarik semua tali beban bandul sesuai dengan posisi titik tersebut; semakin jauh suatu posisi bandul dengan titik penarik, akan semakin tertarik ke atas. Dengan logika ini, bila titik tersebut digerakkan dengan berputar mengikuti jalur lingkaran, beban bandul akan menciptakan pergerakan naik-turun yang bergelombang.
Pada desain ini, terdapat dua state; dormant, bila tidak terdapat manusia di bawah makan titik penarik tidak akan terjadi pergerakan, dan aktif, yang ketika terdeteksi kehadiran manusia di bawahnya akan mengaktifkan pergerakan tali tersebut.
Reverse Mechanic
Untuk mencegah tali melilit setelah memutar, diperlukan suatu mekanisme yang dapat memutar arah rotasi titik ke arah sebaliknya dari arah gerakan. Layer ketiga merupakan bidang yang dilengkapi gerigi yang didesain untuk berinteraksi dengan bearing yang menjadi titik kumpul tali, mengimitasi cara kerja gear internal.
Proses Perancangan
Diawali dengan penentuan parameter. Parameter tersebut berupa jarak beban akan tertarik, dan jarak antara manusia dengan objek kami. Jarak antara manusia akan menentukan state keaktifan desain kami, dengan jarak tertentu maka akan menyalakan pergerakan naik-turun beban bandul.
Kami menentukan untuk menggunakan satu titik bergerak secara radial untuk menarik beban-beban bandul. Dengan begitu, efek “gelombang” yang kami incar akan termunculkan sendiri karena jarak tarik ditentukan dari jarak antara titik beban bandul dengan titik penggerak. Keseluruhan desain akhir dibagi menjadi empat area, dengan empat titik penggerak yang menarik masing-masing 16 beban bandul. Setelah itu, kami melanjutkan perancangan prototype yang bertujuan untuk menyimulasikan satu area dari desain kami dengan skala yang lebih kecil.
Prototype menggunakan triplek sebagai sebagian besar materialnya, dan 3D printing untuk detil sambungan beberapa bagian. Dengan prototype ini kami dapat menentukan desain detil sambungan pada servo, pengikat tali bandul, sambungan antara setiap layer dengan frame, dan secara garis besar bagaimana gerakan bandul.