Apakah anda pernah membayangkan apabila hidup ini diiringi sebuah musik layaknya film?
Latar Belakang
Kawasan perkotaan yang padat dengan kendaraan bermotor menyebabkan polusi suara marak terjadi. Tempat-tempat publik yang seharusnya digunakan masyarakat sebagai tempat “refreshing/pelarian” juga masih tercemar polusi suara. Suara yang tidak diinginkan (kebisingan) menjadi problem. Permasalahan dimana tempat-tempat publik yang sepi sering juga terjadi karena kurangnya “sesuatu yang atraktif.”
Fungsi
Terciptalah ide untuk membuat suatu instalasi semacam koridor yang juga berfungsi sebagai soundscape. Konsep yang diterapkan serupa dengan konsep alat musik senar untuk menghasilkan suara namun dalam skala yang lebih besar.
Struktur
Struktur rangka utama dibuat dari bambu. Bambu yang digunakan memiliki diameter 5 cm dan disusun berupa rangka portal. Struktur ini memiliki panjang 240 cm dengan tinggi 220 cm dan lebar 80 cm, sehingga cukup untuk manusia biasa gunakan. Rangka ini terdiri dari 3 bagian: Ring atas, Tiang Vertikal, dan Ring Bawah.
Ring bawah berfungsi untuk memegangi sistem pijakan. Tiang vertikal berfungsi untuk menahan mekanisme bunyi. Ring atas berfungsi untuk menstabilkan sistem. Ring atas dikakukan oleh bracing yang terbuat dari bilah bambu.
Sambungan yang digunakan kebanyakan adalah sambungan asdrat dan sambungan ikat. Sambungan asdrat dilakukan dengan melubangi bambu dan memasukkan long drat ke dalam lubang yang lalu diberi mur. Sambungan ikat digunakan di bagian ring atas.
Mekanisme
Mekanisme dibuat untuk menyerupai mekanisme yang ada pada tuts piano, yang bergerak menghasilkan bunyi ketika tuts ditekan. Namun pada karya ini, bunyi akan dihasilkan ketika tuts dilepas.
Mekanisme terbuat dari dua bagian: Bagian Palu dan Pijakan. Bagian palu adalah bagian penting yang berinteraksi dengan pipa pvc untuk menghasilkan bunyi. Palu ini terdiri dari beberapa bagian, spon ati sebagai material palunya, jeruji besi sebagai lengan palunya, mekanisme kepala yang diproduksi dengan 3d print merupakan bagian yang menggerakkan palu. Lalu ada juga mekanisme badan yang memegangi mekanisme kepala. Mekanisme kepala terhubung dengan tali nylon yang menghubungkan antara palu dan pijakan.
Ketika pijakan turun, palu akan mengangkat dan ketika pijakan naik (dilepaskan) palu akan terjatuh dan memukul pipa yang berfungsi menjadi media utama penghasil bunyi.
Mekanisme pijakan cukup sederhana. Kami hanya memerlukan pijakan yang dapat naik kembali, sehingga dapat mengembalikan posisi palu. Pijakan terbuat dari kayu dan terpasang pada sebuah bambu penekan yang diselimuti oleh spon ati. Sistem penekan ini akan menekan per yang ada dalam suatu vessel pipa pvc. Vessel ini ditahan ke rangka bawah menggunakan angkur alumunium dan ring bawah ke sebuah plat kayu yang dipasangkan ke struktur ring bawah.