Pada hibah penelitian dosen muda UGM tahun 2021, telah dilakukan penelitian mengenai hubungan sistem eksoskeleton pada bangunan tinggi terhadap visual interest di dalam ruangan. Adapun rangkuman dari hasil simulasi dan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
Abstrak :
Isu keterbatasan lahan, terutama pada daerah kepadatan tinggi, mendorong munculnya banyakpembangunan bangunan tinggi (highrise) untuk pemenuhan kebutuhan ruang. Biaya pembangunan yang mahal, lahan yang sempit, serta tuntutan kebutuhan ruang yang tinggi menyebabkan nilai atas setiap jengkal ruang dalam dan visual akses antar ruang yang ada menjadi sangat tinggi. Struktur konvensional dengan susunan kolom diinternal menjadi tidak menguntungkan.Maka dari itu, eksoskeleton muncul menjadi mode perancangan struktur alternatif yang popular. Dengan meminimalisir kolom struktural di dalam bangunan, eksoskleton memberikan peluang untuk memaksimalkan penggunaan floor area ruang internal, menghadirkan estetika eksternal fasad bangunan, dan meningkatkan performa bangunan melalui elemen fasad apabila dapat diprogram sesuai kebutuhan. Meskipun demikian, diluar berbagai potensi positif tersebut, ada sebuah aspek yang kerap terabaikan, yaitu kualitas visual dan pencahayaan ruang dalam kaitannya dengan penempatan elemen struktural diluar bangunan tersebut.
Metode :
Dengan adanya urgensi tersebut, maka riset ini ditujukan untuk mendorong inovasi perancangan struktur eksoskeleton dengan memperhatikan kualitas ruang dalam bangunan, khususnya yang terkait dengan kenyamanan visual ruang dalam. Metode yang dilakukan pertama ada studi komparasi terhadap identifikasi bentuk dan ketinggian bangunan paling popular yang digunakana sebagai standar perancangan bangunan tinggi melalui studi kasus. Untuk tahapan penelitian ini, peneliti akan mencoba memetakan bangunan tinggi eksisting yang ada di Jakarta yang kemudian akan dilihat kecenderungan bentuknya. Langkah ini dimaksudkan untuk mencari bentuk paling umum digunakan dlam system bangunan tinggi, sehingga bentuk yang dihasilkan dapat menjadi dasar perancangan eksoskeleton.
Tahap kedua, melalui pemanfaatan software modelling berbasiskan generative design. Obyek penelitian akan dititikberatkan pada eksplorasi berbagai pola bukaan pada façade bangunan yang dapat mempengaruhi kualitas ruang dalam baik dari sisi performa maupun visual. Beberapa piranti lunak yang dapat digunakan adalah Rhino kangaroo dan Revit generative design tools Selanjutnya, simulasi digital akan dilakukan untuk menguji performa pola eksoskeleton terhadap beberapa parameter yang meliputi aspek keterbangunan dan aspek kenyamanan visual.