Seperti pada kerai kinetik otomatis lainnya, tindakan meningkatkan kinerja bangunan dengan mempersempit fenestrasi berdampak pada penurunan kenyamanan visual dalam ruangan. Secara hipotetis, visibilitas dalam ruangan dapat ditingkatkan dengan terus-menerus menggerakkan tirai, sambil tetap mempertahankan konsumsi energi bangunan. Jenis pengembangan Sudare ini disebut Buzzing Sudare.
Model prototipe Buzzing Sudare berisi model ruangan dengan ukuran 28,5 cm x 19 cm x 22,5 cm, dengan WWR 100% dan satu lapis Sudare. Maket model terbuat dari papan multipleks dan menggunakan sistem knock down dan kuncian untuk menghubungkan setiap sisi horizontal dan vertikal. Selain itu, kamera web dipasang di dalam model fisik ini untuk melihat visibilitas dalam ruangan. Sensor cahaya dipasang pada dudukan yang dicetak dengan mesin 3D print dan dipasang di lantai dan atap dengan jumlah total 16 titik. Sensor cahaya ini dipergunakan untuk mengumpulkan distribusi daylight illuminance. Sensor ini terhubung ke multiplexer logger dengan 16 saluran. Data daylight illuminance tersebut kemudian diolah di Arduino dan dibaca dengan Fireflfly di Grasshopper.
Gerak vertikal Sudare secara terus menerus didukung oleh beberapa roda gigi dan motor penggerak. Roda gigi, bilah Sudare, dan bingkai Sudare semuanya diproduksi menggunakan bahan PLA+ dengan memanfaatkan printer 3D. Ada beberapa rekonstruksi dan reorientasi pada model, baik dari ukuran, bentuk, dan juga mekanisme roda gigi. Proses ini dilakukan karena adanya gap antara model fisik dan digital, misalnya perbedaan ukuran yang tipis karena masalah toleransi pada alat fabrikasi. Selama proses rekonstruksi, dinamo juga mengalami berbagai pemosisian sehubungan dengan efisiensi jumlah bagian roda gigi dan ruang yang diinginkan. Ada beberapa inovasi dalam pembuatannya seperti penggunaan konektor dan bantalan berbentuk tabung. Wadah tambahan untuk roda gigi dan motor servo ditempatkan di bawah rangka Sudare. Teknik cetak 3D print juga digunakan untuk stand ini. Gerakan terus menerus yang lebih stabil dari bilah kerai dapat dipertahankan karena koneksi pada rangka. Wadah yang pas juga diterapkan pada dinamo dan roda gigi, untuk mengurangi kemungkinan goncangan berat atau selip karena getaran.
Dua contoh Sudare disediakan untuk percobaan, yaitu Buzzing hitam dan Buzzing putih. Setiap Sudare memiliki tiga tipe bukaan (slats gaps) yaitu 1/3, 1/2, dan 2/3. Selain itu, untuk jenis gerak, penelitian ini menerapkan tiga macam kecepatan yaitu lambat, sedang, dan cepat, yang dikendalikan dengan step controler yang dipasang di sisi samping maket model. Roda gigi, untuk mengatur gerakan vertikal agar lebih konstan, terdiri dari beberapa jenis yang ditunjukkan pada poster. Roda gigi utama diposisikan di tengah dan kedua tepi poros utama horizontal, sebagai penggerak roda gigi bevel yang terhubung langsung ke roda gigi pengait. Roda gigi utama ini ditopang oleh motor penggerak di bawahnya. Ditenagai oleh tegangan 12 volt, dinamo yang terpasang dengan pengontrol kecepatan variabel akan memberikan 3 jenis kecepatan. Namun, kait pada roda gigi kait terhubung ke lubang elips di tirai Sudare. Roda gigi ini, pada dasarnya memiliki empat sudut rotasi, bersirkulasi untuk menghasilkan gerakan vertikal yang konstan untuk Buzzing Sudare Blinds.