Wonder wander adalah hasil karya tensegrity architecture yang dilakukan oleh salah satu kolaborator peneliti Dorxlab yaitu Annisa Putri Cinderkasih, yang dibuat untuk berpartisipasi dalam pameran Wirama, a Parallel Exhibition of FKY 2019. Instalasi tensegrity dengan menggunakan material bambu ini berangkat dari gagasan mengenai versatility dari material bambu yang dihadirkan dengan metode dan teknik yang berbeda ketika dibawa masuk ke dalam event pameran seni rupa. Dalam proses pembuatan instalasi ini, Annisa mempertanyakan kembali mengenai praktik-praktik kesenian yang lebih luas, teknik-teknik dan metodologi peletakan karya baru dalam sebuah galeri yang sekiranya melulu digantung, dipajang, ataupun diletakkan begitu saja, serta bagaimana jikalau kerya tersebut berpindah dan tercerabut dari konteks keberadaannya di dalam galeri.
Wander, Wonder digagas untuk dapat berpindah, dan keberadaannya mengganggu atau membangkitkan rasa ingin tahu bagi orang-orang yang berdatangan ke sebuah galeri untuk menikmati karya seni. Di dalam teropong-teropong bambu yang menyatu bersama dengan struktur teksegrity merupakan sebuah pancingan agar ada interaksi antara struktur tersebut dan para penonton. Proyek ini meminta penonton untuk mengalami cerita dengan melihat ke dalam diorama di dalam teleskop bambu. Wander, Wonder mencoba menyajikan bagaimana struktur itu sendiri berhubung dan terhubung, mendukung dan didukung, memengaruhi setiap komponen tentang bagaimana kami mencoba membentuk perspektif tertentu.
*
Pameran Wirama dilaksanakan pada tanggal 7 – 16 Juli 2019 di gedung CHTH, Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Dikurasi oleh Lisistrata Lusandiana, Prihatmoko ‘Moki’, and Hendra Budiman. Penelitian dan proses konsturksi ini didukung oleh Frog House Community Space and Dorxlab.
*
Instalasi ini dipindahkan dari gedung CHTH, Museum Sonobudoyo Yogyakarta dan dikonstruksi ulang di hall timur Departemen Arsitektur dan Perencanaan Wilayah. Display ulang Wonder Wander ini berlangsung selama bulan Agustus 2019.